Assalamu'alaikum wr. wb.
Selamat datang diblog saya, blog ini berisikan contoh naskah pidato yang bertemakan, Minat Membaca dan Mencintai Perpustakaan. semoga blog yang saya buat ini, bermanfaat bagi yang membuka dan membacanya. Adapun contoh naskah pidatonya :
Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabarakahtuh.
Yang
terhormat wakil wali kota Palembang bapak Hj. Harnojoyo maupun yang mewailinya,
kepala badan arsip perpustakaan dan dokumentasi Palembang ibu
Hj.Asmawati, S.Pd serta dewan
juri dan para peserta yang bernahagia.
Marilah kita
ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya lah kita
dapat berkumpul di disi dalam keadaan sehat wal’afiat. Tak lupa juga Salawat
serta salam kita curahkan pada junjungan nabi besar kita Muhammad SAW serta
keluarga, kerabat, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang
saya hormati.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan
pidato mengenai “ minat membaca dan mencintai perpustakaan”. Buku adalah
jendela dunia,dengan membaca buku kita bisa menjelajah dunia. Buku juga
merupakan sumber ilmu pengertahuan yang luas dan besar bagi kehidupan. Tetapi
semboyan tersebut bagaikan angin yang lewat. Pada kenyataanya minat baca pada
setiap orang sangat rendah.
Berbicara
masalah mengenai pengembangan minat baca pada siswa, slah satu yang berperan
aktif ialah pemerintah, di sini pemerintah mempunyai tugas mencerdaskan anak
bangsa agar terwujudnya negara yang maju serta dapat bersaing dengan
negara-negara maju lainnya. Bahkan
pemerintah sudah menjalankan program perpustakaan keliling, buku gratis,
mengadakan lomba yang berhubungan dengan minat membaca dan memberikan
penyuluhan kepada orang tuabahwa pentingnya membaca. Banyak cara untuk kita
bisa minat membaca, yaitu paling utama dimulai dari diri kita sendiri., sepeti
pepatah mengatakan “ ALA BISA KARENA BIASA”. Kita membiasakan diri kita untuk
membaca seperti ikita lakukan pada kebiasaan lain. Perpustakan sangat berkaitan
dengan buku, dengan kita mencintai perpustakaan maka kita akan mencintai buku
dan minat dalam membaca buku.
Hadirin yang
berbahagia.
Seperti kita tahu, minat baca di Indonesia masih
sangat rendah. Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang
paling rendah di ASEAN adalah Indonesia. Rendahnya minat baca ini dibuktikan
dengan indeks membaca masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya
dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca
tinggi. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan angka minat baca di
Singapura yang memiliki indeks membaca sampai 0,45. Sayangnya, krisis budaya
membaca yang dialami bangsa Indonesia saat ini masih belum memperoleh perhatian
yang cukup layak. Padahal, pentingnya peran budaya baca
dalam memperteguh dan mengembangkan peradaban,watak, dan harga diri bangsa
sangat besar.
Hadirin
yang berbahagia,
Membaca bagi kebanyakan orang pada zaman sekarang ini merupakan kegiatan
yang membosankan. Padahal, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari
membaca. Tidak sekadar menguatkan sisi intelektual, membaca juga dapat mengasah
sisi afektif dan nurani pelajar. Kedewasaan berpikir dan bertindak salah
satunya terbentuk dari kebiasaan membaca. Membaca juga merupakan sarana
hiburan, terutama jika kita membaca topik-topik yang kita sukai, sehingga dapat
melatih daya kreativitas dan imajinasi kita. Dan secara tidak langsung, membaca
juga dapat menambah kosakata kita. Bahkan, menurut para peneliti, membaca buku
atau majalah dapat menunda atau mencegah kehilangan memori karena sel-sel otak
dapat terhubung dan tumbuh. Dengan kata lain, membaca dapat meningkatkan memori
otak dan mencegah penyakit Alzheimer.
Hadirin yang saya hormati,
Membaca bukanlah kebiasaan yang biasa, tetapi hal biasa yang harus
dibiasakan, sepeti
pepatah mengatakan “ ALA BISA KARENA BIASA”. Kita membiasakan diri kita untuk
membaca seperti ikita lakukan pada kebiasaan lain. Perpustakan sangat berkaitan
dengan buku, dengan kita mencintai perpustakaan maka kita akan mencintai buku
dan minat dalam membaca buku. Presiden
ke-33 Amerika Serikat Harry
Truman mengatakan, “Not every reader is a leader, but a leader must be a
reader.” Tidak setiap kutu buku adalah pemimpin, namun setiap pemimpin haruslah
kutu buku. Jadi, apa jadinya negeri kita ini jika pemimpinnya tidak menjadikan
membaca sebagai rutinitas sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai generasi
penerus bangsa, kita harus belajar mencintai membaca karena membaca adalah hal
yang sangat penting untuk masa depan kita dan bangsa kita. Bangsa kita
tidak boleh seperti yang dikatakan novelis republik Ceko, yaitu Milan Kudera yang mengatakan, “Jika ingin menghancurkan sebuah
bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya, maka pastilah bangsa itu akan
musnah.” Maka dari itu, untuk menjauhkan bangsa kita dari kemusnahan, mari
kita ciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berpikiran maju!
Berbicara masalah mengenai
pengembangan minat baca pada siswa, slah satu yang berperan aktif ialah
pemerintah, di sini pemerintah mempunyai tugas mencerdaskan anak bangsa agar
terwujudnya negara yang maju serta dapat bersaing dengan negara-negara maju
lainnya. Bahkan pemerintah sudah
menjalankan program perpustakaan keliling, buku gratis, mengadakan lomba yang
berhubungan dengan minat membaca dan memberikan penyuluhan kepada orang
tuabahwa pentingnya membaca.
Kita lihat
keberhasilan pemerintah Jepang dalam menjadikan masyarakatnya minat yang
tinggi, ini di buktikan dengan data dari
,bahwa Masyarakat Jepang rata-rata ber-IQ tinggi dan hampir tidak
ditemukan lagi yang buta huruf. Dan yang lebih mengejutkan lagi, murid-murid
SMA di Jepang memiliki skore di bidang matematika dan sains lebih tinggi
daripada murid-murid SMA di Amerika Serikat. Ini bisa terjadi tidak lepas dari
kebijakan pemerintah Jepang pada tahun 1945 yang secara serius mencanangkan
program pemberantasan buta huruf dan buta teknologi serta pengembangan
perpustakaan di negara tersebut. Menurut data dari OECD di tahun 2009, budaya
membaca di kalangan masyarakat Indonesia menempati urutan terbawah dari 52
negara di kawasan Asia Timur.
Berbicara
mengenai membaca, tentu memiliki keterkaitan yang erat dengan perpustakaan,
sebelum kita belajar mencintai membaca, alangkah lebih baiknya kita mencintai
perpustakaan. “dihalaman ini pasti kita pernah mengunjungi perpustakaan, pernah/tidak
? pernah.....”. ya kita pasti pernah mengunjungi ke perpustakaan, apalagi kita
sebagai pelajar. Kota Palembang memiliki perpustakaan kebangaan yang termasuk
salah satu perpustakaan terbaik di
Indonesia, yaitu perpustakaan Daerah Sumatera Selatan.
Dengan visi
“perpustakaan sebagai sumber informasi, pengembangan ilmu pengetahuan,
tekhnologi dan tempat pelestarian nilai-nilai budaya bangsa dalam rangka
memfasilitasi pembentukan Sumber Daya Manusia”.menurut data dari wibsite
Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan, Ada yang tahu tidak berapa jumlah judul buku yang ada di
perpustakaan daerah Sumatera Selatan ?. Jumlah buku yang ada di perpustakaan daerah
kebanggaan kita berjumlah 168 ribu judul buku. Perpustakaan daerah Sumatera
Selatan juga menyediakan jaringan internet, hatspot gratis, TV layar datar dan
tempat karauke serta pelayanan yang baik. Kita bisa menjadi anggota perpustakaan daerah
sumatera selatan seperti, kartu anggota yang saya tunjukkan ini. Kita bisa
membuatnya dengan mudah, cepat, dan tidak dipunggut biaya.
Indonesia merupakan negara yang rendah sekali dalam minat
membaca, bahkan bangsa Indonesia sering di rendahkan oleh negara lain dengan
ilmu pengetahuan bangsa indonesia yang rendah.
Dimana pemuda/i zaman sekarang?, dimana generasi muda
sekarang?. Bangkitlah semangat pemuda/i
Indonesia. Kalianlah yang akan menjadi generasi penerus, kalian lah yang akan
mengubah bangsa Indonesia dengan ilmu pengetahuan yang luas melaui minat
membaca dan mencintai perpustakaan. Agar bangsa Indonesia tidak di rendahkan
lagi oleh negera lain.
Saya ingin kita semua perlahan-lahan mulai dari sekarang minat
membaca dan cinta perpustakaan, dengan membaca ilmu pengetahuan kita menjadi
luas dan kita tidak akan di rendahkan orang lain.
Sebelum saya menutu pidato saya, saya mempunyai sebuah
pantun.
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Demikian
pidato yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya saya mohon maaf, kepada Allah
saya mohon ampun dan saya akhiri wabilahitaufik walhidayah
Wassalamu’alikum warrohmatullahi wabarakahtuh.
Ahmad Gandi Saputra
Ini bahasa Indonesia bukan bahasa Lampung.
BalasHapusDituliskan ya bahasa Lampung tapi kok pas dibuka isinya kok bahasa Indonesia?