animasi-bergerak-selamat-datang-0112

Senin, 23 November 2015

Pidato Minat Baca dan Mencintai Perpustakaan



Assalamu'alaikum wr. wb.
Selamat datang diblog saya, blog ini berisikan contoh naskah pidato yang bertemakan, Minat Membaca dan Mencintai Perpustakaan. semoga blog yang saya buat ini, bermanfaat bagi yang membuka dan membacanya. Adapun contoh naskah pidatonya :
Hasil gambar untuk gambar animasi pidato'
 
Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabarakahtuh.

            Yang terhormat wakil wali kota Palembang bapak Hj. Harnojoyo maupun yang mewailinya, kepala badan arsip perpustakaan dan dokumentasi Palembang ibu Hj.Asmawati, S.Pd serta dewan juri dan para peserta yang bernahagia.

            Marilah kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya lah kita dapat berkumpul di disi dalam keadaan sehat wal’afiat. Tak lupa juga Salawat serta salam kita curahkan pada junjungan nabi besar kita Muhammad SAW serta keluarga, kerabat, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

            Hadirin yang saya hormati.

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan pidato mengenai “ minat membaca dan mencintai perpustakaan”. Buku adalah jendela dunia,dengan membaca buku kita bisa menjelajah dunia. Buku juga merupakan sumber ilmu pengertahuan yang luas dan besar bagi kehidupan. Tetapi semboyan tersebut bagaikan angin yang lewat. Pada kenyataanya minat baca pada setiap orang sangat rendah.

            Berbicara masalah mengenai pengembangan minat baca pada siswa, slah satu yang berperan aktif ialah pemerintah, di sini pemerintah mempunyai tugas mencerdaskan anak bangsa agar terwujudnya negara yang maju serta dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya.  Bahkan pemerintah sudah menjalankan program perpustakaan keliling, buku gratis, mengadakan lomba yang berhubungan dengan minat membaca dan memberikan penyuluhan kepada orang tuabahwa pentingnya membaca. Banyak cara untuk kita bisa minat membaca, yaitu paling utama dimulai dari diri kita sendiri., sepeti pepatah mengatakan “ ALA BISA KARENA BIASA”. Kita membiasakan diri kita untuk membaca seperti ikita lakukan pada kebiasaan lain. Perpustakan sangat berkaitan dengan buku, dengan kita mencintai perpustakaan maka kita akan mencintai buku dan minat dalam membaca buku.

            Hadirin yang berbahagia.

Seperti kita tahu, minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN adalah Indonesia. Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan angka minat baca di Singapura yang memiliki indeks membaca sampai 0,45. Sayangnya, krisis budaya membaca yang dialami bangsa Indonesia saat ini masih belum memperoleh perhatian yang cukup layak. Padahal, pentingnya peran budaya baca dalam memperteguh dan mengembangkan peradaban,watak, dan harga diri bangsa sangat besar.

Hadirin yang berbahagia,

Membaca bagi kebanyakan orang pada zaman sekarang ini merupakan kegiatan yang membosankan. Padahal, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca. Tidak sekadar menguatkan sisi intelektual, membaca juga dapat mengasah sisi afektif dan nurani pelajar. Kedewasaan berpikir dan bertindak salah satunya terbentuk dari kebiasaan membaca. Membaca juga merupakan sarana hiburan, terutama jika kita membaca topik-topik yang kita sukai, sehingga dapat melatih daya kreativitas dan imajinasi kita. Dan secara tidak langsung, membaca juga dapat menambah kosakata kita. Bahkan, menurut para peneliti, membaca buku atau majalah dapat menunda atau mencegah kehilangan memori karena sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh. Dengan kata lain, membaca dapat meningkatkan memori otak dan mencegah penyakit Alzheimer.

Hadirin yang saya hormati,

Membaca bukanlah kebiasaan yang biasa, tetapi hal biasa yang harus dibiasakan, sepeti pepatah mengatakan “ ALA BISA KARENA BIASA”. Kita membiasakan diri kita untuk membaca seperti ikita lakukan pada kebiasaan lain. Perpustakan sangat berkaitan dengan buku, dengan kita mencintai perpustakaan maka kita akan mencintai buku dan minat dalam membaca buku. Presiden ke-33 Amerika Serikat Harry Truman mengatakan, “Not every reader is a leader, but a leader must be a reader.” Tidak setiap kutu buku adalah pemimpin, namun setiap pemimpin haruslah kutu buku. Jadi, apa jadinya negeri kita ini jika pemimpinnya tidak menjadikan membaca sebagai rutinitas sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus belajar mencintai membaca karena membaca adalah hal yang sangat penting untuk masa depan kita dan bangsa kita. Bangsa kita tidak boleh seperti yang dikatakan novelis republik Ceko, yaitu  Milan Kudera yang mengatakan, “Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya, maka pastilah bangsa itu akan musnah.” Maka dari itu, untuk menjauhkan bangsa kita dari kemusnahan, mari kita ciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berpikiran maju!

Berbicara masalah mengenai pengembangan minat baca pada siswa, slah satu yang berperan aktif ialah pemerintah, di sini pemerintah mempunyai tugas mencerdaskan anak bangsa agar terwujudnya negara yang maju serta dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya.  Bahkan pemerintah sudah menjalankan program perpustakaan keliling, buku gratis, mengadakan lomba yang berhubungan dengan minat membaca dan memberikan penyuluhan kepada orang tuabahwa pentingnya membaca.

Kita lihat keberhasilan pemerintah Jepang dalam menjadikan masyarakatnya minat yang tinggi, ini di buktikan dengan data dari     ,bahwa Masyarakat Jepang rata-rata ber-IQ tinggi dan hampir tidak ditemukan lagi yang buta huruf. Dan yang lebih mengejutkan lagi, murid-murid SMA di Jepang memiliki skore di bidang matematika dan sains lebih tinggi daripada murid-murid SMA di Amerika Serikat. Ini bisa terjadi tidak lepas dari kebijakan pemerintah Jepang pada tahun 1945 yang secara serius mencanangkan program pemberantasan buta huruf dan buta teknologi serta pengembangan perpustakaan di negara tersebut. Menurut data dari OECD di tahun 2009, budaya membaca di kalangan masyarakat Indonesia menempati urutan terbawah dari 52 negara di kawasan Asia Timur.

Berbicara mengenai membaca, tentu memiliki keterkaitan yang erat dengan perpustakaan, sebelum kita belajar mencintai membaca, alangkah lebih baiknya kita mencintai perpustakaan. “dihalaman ini pasti kita pernah mengunjungi perpustakaan, pernah/tidak ? pernah.....”. ya kita pasti pernah mengunjungi ke perpustakaan, apalagi kita sebagai pelajar. Kota Palembang memiliki perpustakaan kebangaan yang termasuk salah satu perpustakaan  terbaik di Indonesia, yaitu perpustakaan Daerah Sumatera Selatan.

Dengan visi “perpustakaan sebagai sumber informasi, pengembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan tempat pelestarian nilai-nilai budaya bangsa dalam rangka memfasilitasi pembentukan Sumber Daya Manusia”.menurut data dari wibsite Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan,  Ada yang tahu tidak  berapa jumlah judul buku yang ada di perpustakaan daerah Sumatera Selatan ?.  Jumlah buku yang ada di perpustakaan daerah kebanggaan kita berjumlah 168 ribu judul buku. Perpustakaan daerah Sumatera Selatan juga menyediakan jaringan internet, hatspot gratis, TV layar datar dan tempat karauke serta pelayanan yang baik.  Kita bisa menjadi anggota perpustakaan daerah sumatera selatan seperti, kartu anggota yang saya tunjukkan ini. Kita bisa membuatnya dengan mudah, cepat, dan tidak dipunggut biaya.

Indonesia merupakan negara yang rendah sekali dalam minat membaca, bahkan bangsa Indonesia sering di rendahkan oleh negara lain dengan ilmu pengetahuan bangsa indonesia yang rendah.

Dimana pemuda/i zaman sekarang?, dimana generasi muda sekarang?.  Bangkitlah semangat pemuda/i Indonesia. Kalianlah yang akan menjadi generasi penerus, kalian lah yang akan mengubah bangsa Indonesia dengan ilmu pengetahuan yang luas melaui minat membaca dan mencintai perpustakaan. Agar bangsa Indonesia tidak di rendahkan lagi oleh negera lain.

Saya ingin kita semua perlahan-lahan mulai dari sekarang minat membaca dan cinta perpustakaan, dengan membaca ilmu pengetahuan kita menjadi luas dan kita tidak akan di rendahkan orang lain.

Sebelum saya menutu pidato saya, saya mempunyai sebuah pantun.

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan  

            Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya saya mohon maaf, kepada Allah saya mohon ampun dan saya akhiri wabilahitaufik walhidayah

Wassalamu’alikum warrohmatullahi wabarakahtuh.



Ahmad Gandi Saputra





1 komentar:

  1. Ini bahasa Indonesia bukan bahasa Lampung.
    Dituliskan ya bahasa Lampung tapi kok pas dibuka isinya kok bahasa Indonesia?

    BalasHapus